Jumat, 26 Juli 2013

" MENGGAPAI_HARAPAN"

Manusia merencanakan masa depan
Masa depan penuh harapan
Harapan kesentosaan / kesejahteraan
Jauh musibah, ketakutan / kemiskinan

Kita bersyukur nikmat Tuhan
Jangan ingkar dengan perbuatan
Harapan negeri tentram / aman
Tiada kelaparan / ketakutan

Manusia berusaha merubah kehidupan
Perubahan untuk Menggapai Harapan
Dengan niat ... ridho Tuhan
Dimulai diri sendiri ... lingkungan

Ketika manusia ingkar janji
Merubah kehidupan dengan korupsi
Melanggar sumpah / janji ... Ilahi
Tidak ingat akan kembali

Manusia mengingkari diri sendiri
Tidak mengubah watak ... diri
Keburukan tidak dapat dilindungi
Apabila Tuhan menghendaki

Antara Kenyataan Dan Harapan
Ada bunga-bunga kehidupan
Setelah kesulitan ada kemudahan
Beserta kesulitan itulah kemudahan

Menggapai Harapan dengan kesabaran
Kesabaran dijalani ... kesibukan
Manusia berusaha Tuhan menentukan
Segala sesuatu ... taqdir Tuhan

Nota bene:
" Demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan  merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada kaum (bangsa), hingga kaum (Bangsa) itu berusaha merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."  (Al-Anfaal  8 : 53)

" Bagi manusia ada (malaikat) mengikutinya bergantian di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri. 968) Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung bagi mereka selain-Nya."(Ar Ra'du  13 : 11)
   968) Disamping ketentuan Allah, manusia dituntut berikhtiar untuk kemaslahatan dan kesejahteraan bersama.

" Dan Allah menjadikan sebagai perumpamaan akan sesuatu negeri yang aman lagi tentram, rezekinya datang berlimpah dari setiap tempat, lalu mereka ingkar terhadap nikmat Allah, maka Allah merasakan kepada mereka pakaian (meliputi) kelaparan dan ketakutan disebabkan perbuatan mereka 1045)." 
(An Nahl 16 : 112)
   1045) Dalam ayat ini digambarkan tentang akibat buruk orang-orang yang mengingkari nikmat Allah berupa kesentosaan hidup dan kesejahteraan, yaitu berupa musibah, ketakutan dan kemiskinan.

" Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu menjadi penghalang untuk berbuat kebajikan untuk bertaqwa dan mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,"  (Al Baqarah  2 : 224)

" Yang bagi-Nya kekuasaan langit dan bumi dan tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu baginya di dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu mengaturnya menurut ukuran tertentu."
(Al Furqaan  25 : 2)