Kamis, 27 Oktober 2016

BICARA / DIAM

Iabel: 123

Dua kata ... judul entriku
Dua kata ... renunganku
Waktu luang kuasah pikiranku
Memperkuat ingatan sisa umurku

Bicara efektif mudah dimengerti
Bicara seperlunya temui solusi
Bicara dengan bijak, seni ... puisi
Bicara tidak bias dengan hati-hati
Bicara dengan isyarat...teknik diplomasi
Bicara seenaknya, ceplas-ceplos...emosi

Banyak bicara...tanpa berdzikir kepada Ilahi
Banyak bicara...merupakan kekerasan hati
Banyak bicara...menyombongkan diri, dibenci...
Banyak bicara...penceloteh, dibuat-buat, disukai (?)
Banyak bicara...peduli...menindak-lanjuti aspirasi

Belum duduk berlunjur dulu
Berikhtiar...jangan diam menunggu
Ada konten puisi sesukamu
Berikut diam menurut versiku

Diam dilihat dari sudut pandangnya
Diam seribu bahasa
Diam untuk tidak bertanya
Diam mungkin bukan levelnya
Diam sembunyi...sebagai mata-mata
Diam mungkin tidak tahu / bodoh
Diam untuk mengendalikan amarah
Diam menjadikan kesombongan versus kebenaran
Diam tidak bersuara / berkata ketika diperlukan
Diam hatinya was-was / bergejolak
Diam sebagai pendengar yang baik
Diam bukan bearti emas
Diam ada rahasia dibalik itu
Diam untuk tidak menyusahkan diri
Diam tidak peduli dan tidak bereaksi
Diam karena takut / kurang berani
Diam-diam menyukai / tidak menyukai
Diam tiada menyalurkan aspirasi
Diam kamu...ketika dalam berargumentasi
Diam tidak bergerak, mengingatkan mati
Diam-berdiam mengingatkan tempat di akhir nanti

Dari :  Abdul Djumazab,  Sukabumi

Kamis, 13 Oktober 2016

KANGEN_KAMPUS

Label :  122
Lebih dari 30 tahun yang lalu, aku menyelesaikan pendidikan dengan susah payah (lulus) dan kutinggalkan kampus ... mengabdi sebagai PNS-Pusat, ditempatkan di Pangkal Pinang (Bangka), lalu Kayu Agung (Sum-Sel), terakhir pindah dan bertugas di Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat). Ditempat terakhir ada perubahan status PNS-Pusat menjadi PNS-Daerah. Kini aku sekeluarga berdomisili di Kota Sukabumi. Selain sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), aku juga bekerja di swasta sebagai penanggung jawab apotek (Apoteker Pengelolah Apotek : APA). Sekarang aku nikmati masa pensiun (sudah 7 tahun).

Mengenang masa lalu yang prihatin ... Kangen akan Kampus.  Aku bersama isteri tercinta dan putra bungsuku ... berangkat dari Kota Sukabumi menuju Kota Yogyakarta, sebelumnya kami berkunjung beberapa hari di Kota Tegal (tempat mertuaku).   Alhamdulillah ... Selasa 11 Oktober 2016 (sore hari) aku datang melihat kampusku ... diabadikan dalam foto ...

Aku masuk Kota Yogyakarta tahun 1973 ... dikenal sebagai kota pelajar ... banyak sepeda, becak, andong sebagai alat transportasi dalam kota. Dahulu aku kuliah pakai sepeda (sebelum memiliki kendaraan) ... Aku sering bersepeda dari Kampus (utara) ke Ngasem (selatan) untuk tujuan praktikum... Jarak Utara - Selatan  cukup jauh, namun ditempuh dalam waktu yang cukup ... karena tidak seramai sekarang.

Kini Yogyakarta sudah maju dan ramai. Mungkinkah masih dikatakan kota pelajar, kota sepeda, kota pariwisata dsb.nya.  Begitu pula dengan Kampusku ... begitu maju dengan bangunan yang modern ... bertingkat dan adanya pendidikan Pasca Sarjana.

Semoga Yogyakarta dan Kampusku makin dikenal didalam dan diluar negeri, Aamiin


Foto-Foto :






Oleh: Abdul Djumazab,  Sukabumi