Rabu, 19 Maret 2014

" K E P E M I M P I N A N ... "

"kepemimpinan", "islami", "madani"

Kepemimpinan yang kuat efektif (islami) dapat membawa kearah perubahan, terwujudnya masyarakat yang sejahtera, harmoni, aman, damai dibawah naungan ampunan Tuhan (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur). Firman Allah s.w.t:
" Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah ..." (Ali Imran  3:110)

 Adanya perubahan diperlukan pembangunan dan berproses. Setiap proses ada hikmah dan tujuannya.
Firman Allah s.w.t::
" Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dari belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan dari mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Ar-Ra'du  13:11)

Pancasila sebagai dasar negara, nilai-nilai Pancasila dilestarikan. Ada pedoman Kepemimpinan Pancasila. Pancasila bukan agama, Pancasila tidak bertentangan dengan agama. Indonesia dengan beragam agama, merupakan negara kesatuan yang islami. Sudahkah diimplementasikan secara benar ... berkomitmen?
Menghadapi pemilu 2014 mendatang, Indonesia akan pesta demokrasi. Pergunakanlah hak pilih dengan sebaik-baiknya. Carilah calon pemimpin (wakil rakyat) yang beriman, bertaqwa dapat diteladani serta berkualitas.Jangan tertarik dengan janji-janji, iming-iming sesaat, politik uang dan yang bersifat pragmatis. Taat kepada aturan/ larangan, hindari golput, karena itu tidak memecahkan masalah. Ambil bagian untuk berpartisipasi, jangan apatis. Masa depan bangsa tergantung dari pemuda masa kini atau setiap orang yang bertanggung-jawab baik di dunia maupun di akherat nanti.

" Nabi sendiri selalu memberi contoh, apabila beliau menghadapi masalah-masalah yang mengandung pilihan atau alternatif, beliau selalu memilih mana yang paling mudah atau gampang." 1)
 " Nabi tidak memilih antara dua pekerjaan, kecuali memilih yang lebih mudah, asal yang dipilih itu bukan perbuatan dosa." (Hadits Riwayat Bukhari)

Bicara pemimpin, setiap orang adalah pemimpin. Sabda Rasulullah s.a.w :
" Kamu sekalian pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggung-jawabnya tentang apa yang kamu pimpinnya, Imam (pejabat apa saja) adalah pemimpin dan ia akan diminta pertanggung-jawabnya tentang apa yang dipimpinnya, orang laki-laki(suami) adalah pemimpin dalam lingkungan keluarganya, dan ia akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya, orang perempuan (isteri) juga pemimpin, dalam mengendalikan rumah tangga suaminya, dan ia juga akan ditanya tentang apa yang ia pimpinnya, dan pembantu rumah tangga juga pemimpin dalam mengawasi harta benda majikannya, dan ia juga akan ditanya tentang apa ia pimpinnya." (H.R.Bukhari)
Yang dipimpin wajib taat kepada pemimpin selama dia berpegang kepada Kitab Allah dan Hadits
Sabda Rasulullah s.a.w :
" Dengarlah dan taatilah walaupun yang diangkat menjadi pemimpin atas kamu itu seorang hamba bangsa Habsyii yang kepalanya bagaikan buah anggur yang kering, selama dia menegakkan Kitab Allah padamu." (Hadits Riwayat Bukhari)

Dalam masa transisi / peralihan kekuasaan, setiap pemimpin dituntut dapat mengendalikan diri, tanggap terhadap masalah, tidak meminta-minta kecuali terpaksa, bekerja keras, sabar dan bersyukur. Berorientasi kedepan untuk kemajuan yang lebih baik. Untuk menjawab perkembangan jaman dan tantangan masa depan diperlukan kepemimpinan yang kuat efektif. Kita selalu mendengar ceramah / bimbingan tentang kepemimpinan / keteladanan yang perlu dicontoh pada Nabi. Publik semakin cerdas dan bijak dalam menentukan pilihan sesuai dengan isi hati nurani, kini saatnya untuk membicarakan tentang kepemimpinan bangsa. Kepemimpinan yang bagaimana diharapkan ? Pendidikan apa yang diprioritaskan ? Apa yang perlu diwujudkan?

     "Menurut ajaran Islam berdasarkan praktek Rasulullah, pendidikan akhlakul karimah (akhlak mulia) adalah faktor penting dalam membina suatu ummat atau membangun suatu bangsa." 2)
"Yang diperlukan oleh pembangunan ialah keikhlasan, kejujuran, jiwa kemanusiaan yang tinggi, sesuainya kata dengan perbuatan, prestasi kerja, kedisiplinan, jiwa dedikasi, dan selalu berorientasi kepada hari depan dan pembaharuan." 3)
"Oleh karena itu program utama dan perjuangan pokok dari segala usaha, ialah pembinaan akhlak mulia. Ia harus ditanamkan kepada seluruh lapisan dan tingkatan masyarakat, mulai dari tingkat atas sampai ke lapisan bawah. Dan para lapisan atas itulah yang pertama-tama wajib memberi teladan yang baik kepada masyarakat dan rakyat." 4)
"Akhlak dari suatu bangsa itulah yang menentukan sikap hidup dan laku perbuatannya. Intelektuil suatu bangsa tidak besar pengaruhnya dalam hal kebangunan dan keruntuhannya." 5)
"Seluruh sejarah bangsa-bangsa mengajarkan kepada kita, bahwa tidak pernah ada suatu bangsa yang jatuh karena krisis intelektuil, tetapi suatu bangsa jatuh adalah sebab krisis akhlak." 6)

Kutipan:
1) Drs. Nasrudin Razak, Dienul Islam, hal. 246
2) ...6) Drs. Nasrudin Razak, Dienul Islam, hal.37-38

Melanjutkan tulisan esai tersebut diatas, untuk konten dengan wawasan yang lebih luas; tulisan dikemas pula dalam bentuk lain / puisi yang disesuaikan dengan implementasi tema. Responden menyertakan dalil-dalil seperlunya saja untuk menghindari salah penafsiran dan menghemat waktu baca, tenaga dan pikiran. Ide ini dilakukan sebagai selingan / penyegaran ... Konten implementasinya dilanjutkan seperti dibawah ini.

Sampaikan kontribusi ... ikhlas ridho Ilahi
Tema: " Kepemimpinan islami, mewujudkan masyarakat madani "
Kata kunci: "kepemimpinan,"islami","madani"
Buat entri judul " Kepemimpinan ... "
Kontennya tiga ... disatukan
Isi konten ada kekurangan
Kurang ditambahkan ... Jangan berlebihan

Setiap orang adalah pemimpin
Pertanggung-jawabkan apa yang dipimpin
Pemimpin hendaknya beriman ...
Memiliki rasa malu dan iman
Kepemimpinan ... unsur dan pengertian ...
Silahkan dirumuskan dan didefinisikan ...

Kepemimpinan lahir mulai dari diri
Diperlukan kemampuan untuk mempengaruhi
Meyakinkan orang untuk dapat mengikuti
Kepemimpinan dengan visi dan misi
Dengan cara-cara tertentu dan ilmi

Kepemimpinan ... sikap / karakter yang terpuji
Ada kemauan / keberanian ... bersih, peduli ...
Mengajak dengan persuasi / partisipasi
Dapat menampung aspirasi ... mencari solusi
Niat yang benar untuk perubahan / reformasi

Kepemimpinan ... diperlukan kekuatan
Aqidah / ilmu / harta / jamaah
Kekuatan yang diridhoi Tuhan
Fokuskan ... dan istiqomah

Kepemimpinan Pancasila tidak diulas disini
Kepemimpinan islami petunjuk Al Quran / Hadits disoroti
Kepemimpinan ... pedoman agama wajib ditaati
Kepemimpinan ... sebagian kecil dari sudut kisi
Hablum minannas dan Hablum minallah ... amanat Ilahi

Kepemimpinan islami, ...
Contohlah kepemimpinan Nabi ... wahyu Ilahi
Akhlak yang agung diteladani
Sifat amanah, sidiq, tabliq, fathona diimplemantasi
Adanya kesabaran, ketabahan dan keteguhan hati
Pemimpin bisa menyatukan hati
Amar Maruf Nahi Mungkar, diaplikasi
Tidak zalim / mengingkari ayat Ilahi
" Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk) nya dalam keadaan zalim, sehingga untuk bangunan-bangunannya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya)." (Al-Hajj  22:45)

Selanjutnya ada point-point yang diajarkan ... direnungi
- Manusia diserukan beriman dan bertaqwa kepada Ilahi
- Sabar, istiqomah, pemaaf, menegakkan keadilan, menepati janji
- Sebarkan salam, sambungkan tali silahturahmi
- Keluarga sakinah, mawaddah, warohma ... harmoni
- Santun, dermawan, tolong-menolong ... peduli
- Memuliakan tamu, mencintai sebagaimana diri sendiri
- Meyerahkan urusan kepada ahli
- Sikap munafik yang dibenci
- Bermusyawarah ... bertawakal kepada Ilahi
- Menentang adanya diskriminasi
- Sebelum meminta hak, dahulukan kewajiban
- Perkataan sesuai dengan perbuatan
- Perbedaan pendapat, suatu rahmat dari Tuhan
- Kemungkaran, rubah dengan tangan, lisan, hati ...selemahnya iman
- Tangan diatas lebih mulia dari tangan dibawah
- Bersedekah ...
- Menyuruh kepada kebajikan
Firman Allah s.w.t. :
" Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."  
( Ali Imran  3:104)

Mewujudkan masyarakat madani

1. Membangun kepemimpinan islami.
 a. Dimulai dari diri sendiri
  " Kebersihan Rohani dan kesucian laku perbuatan, adalah dua hal yang selalu dituntut oleh Islam. Kesucian jiwa itu dimulai dari tauhid, yaitu jiwa yang suci dari kepercayaan syirik dengan segala macam bentuknya. Disusul dengan sikap mental yang tinggi, yaitu niat yang ikhlas, perasaan yang kudus, pikiran yang kreatif, himmah yang kuat, dan cita-cita yang luhur. Sebaliknya Islam menentang mental munafiq., riya (puji diri), aniaya (egoisme) dan jiwa curang. Pendidikan kesucian rohani ditunjukan caranya oleh Quran dengan jalan selalu mengingat (zikir) kepada Tuhan. Sedang zikir pada Tuhan yang paling baik ialah dengan shalat, dan ialah yang paling baik memberikan ketenangan jiwa bagi manusia."
Allah s.w.t. berfirman:
" Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku." ( Taha  20:14)
" Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya  dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram," ( Ar-Ra'ad 13:28)
   Mensucikan tingkah-laku dimulai dari membersihkan hidup dari perbuatan-perbuatan bid'ah dan khurafat. Artinya setiap muslim harus hidup sesuai dengan Sunnah Rasululah, khususnya dalam bidang 'ubudiyah. Dan dalam keseluruhan hidupnya harus menghiasi dirinya dengan akhlak mulia, sehingga seorang muslim menjadi "uswatun hasanah" (teladan paling baik) bagi manusia." 7) 

b.Lingkungan keluarga
Kita tidak bosan mendengar ceramah pendidikan keluarga khususnya membina anak-anak dengan agama.
Untuk hematnya tidak diulas lagi disini. Responden (bukan ahlinya) ... sedikit dalil yang ada sbb.
" Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (isteri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suami) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan mesyuz, hendaklah kamu beri nasehat kepada mereka ..." (An-Nisa  4:34)
" Janganlah kalian saling membenci, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan seorang muslim tidak diperbolehkan mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari." (Diriwayatkan Al-Bukhari)
" Berbuat baik kepada anak-anak perempuan. Beliau bersabda: " Siapa saja diberi cobaan dengan suatu dari anak-anak perempuan, lalu ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka." (Tafsir ...hal.189)
" Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dia menciptakan untuk kamu isteri dari jenismu supaya kamu tentram bersamanya. Dan dia menjadikan cinta dan kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir," (Ar Rum  30:21)

c. Lingkungan tetangga
" Orang Mukmin bagi orang Mukmin lainnya laksana satu bangunan, yang satu menguatkan yang lain." (Muttafaq Alaik)
" Orang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzhalimi dan tidak menelantarkannya ... Barangsiapa menutupi aib orang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat." (Muttafaq Alaik)
" Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya." (Diriwayatkan Muslim)
" Tolonglah saudaramu baik ia zalim (menganiaya) atau dianiaya. Orang bertanya ya Rasulullah, kami dapat menolong jika ia dianiaya, maka bagaimana kami menolongnya jika ia menganiaya? Jawab Nabi: " Kau cegah ia dari menganiaya, ini bearti kau menolongnya dari penganiayaan." (HR. Bukhari dan Muslim)

d. Lingkungan masyarakat luas.
" ...kepada rakyat ditanamkan jiwa istiqomah, yaitu pribadi yang teguh dan kuat. serta tidak ada rasa takut dan duka cita, tetapi selalu opimis dalam hidup. Ketentraman, keamanan dan hak-hak rakyat dibelanya dengan sesungguhnya. Jika para penguasa dan pemimpin menjadi pelopor dalam takwa, pastilah terwujud suatu negara yang adil dan makmur dibawah naungan redha Allah s.w.t. Itulah kemenangan hakiki!" 8)
" Sekiranya penduduk negeri ini beriman dan bertakwa, sungguh Kami akan melimpah-ruahkan berkah (kemakmuran) dari langit dan bumi, akan tetapi mereka mendustakan., lalu Kami siksa mereka dengan apa yang mereka telah perbuat." (Al- A'Raf  7:96)

2. Kekuatan-kekuatan kepemimpinan
 a. Kekuatan Aqidah
Sumbernya ialah Quran, agar manusia tidak sesat, ada tujuan hidupnya. Manusia dihadapkan masalah-masalah yang perlu dicari solusi supaya tidak putus asa.
Sabda Rasulullah s.a.w:
" Kutinggalkan untuk kalian dua perkara atau pusaka, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian berpegang kepada keduanya; Kitabullah (Quran) dan Sunah Rasul-Nya." (Hadits Riwayat Abu Daud)

b. Kekuatan ilmu
Firman Allah s.w.t:
" Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Al-Mujadilah  58:11)
 Ilmu yang bermanfaat menuntut pengamalan.
Sabda Nabi s.a.w: " Sebaik-baik manusia ialah yang lebih bermanfaat kepada manusia." (H.R. Thabrani)

c. Kekuatan harta
" Manusia harus berusaha dengan tangan sendiri, tidak menggantungkan nasib kepada pihak lain, dan tidak pula dibenarkan meminta-minta selama masih sanggup berusaha."
" Manusia wajib mencari harta dengan segala usaha yang halal."
" Menurut Islam, harta milik itu mempunyai fungsi sosial. Ketika mengumpulkan harta haruslah memperhatikan kepentingan masyarakat. Karena harta yang telah dimiliki itu sebenarnya adalah milik Tuhan jua dimana manusia diberi amanat untuk menggunakan dan mengurus harta itu guna kepentingan pribadinya, keluarganya dan masyarakat dalam rangka pengabdian kepada Tuhan."
" Islam mewajibkan manusia menunaikan zakat, menganjurkan dengan sangat agar manusia suka bersedekah, berqorban, berwakaf, berinfaq, melakukan aqiqah; demikian pula  Islam sangat memuji sifat-sifat kedermawanan dan tindakan-tindakan penyantun kepada kaum fakir-miskin dan anak-anak yatim piatu. Semua anak dan perbuatan terpuji itu akan mendapat pahala dari Tuhan yang berlipat ganda."

*) Drs.Nasruddin Razak, Dienul Islam, hal.  198-199

d. Kekuatan Jamaah
Sifat kepemimpinan islami: "Amar Ma'ruf  Nahi Munkar" diaplikasi untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dalam masyarakat. Umat Islam harus bangkit menjadi suatu kekuatan memimpin.
Firman Allah s.w.t:
" Hendaklah kamu merupakan suatu umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh berbuat ma'ruf dan melarang perbuatan munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan."
( Ali Imran  3:104)

3. Yang diperlukan oleh pembangunan
a. Keikhlasan
Setiap langkah kita selalu menghadirkan Allah / mengharapkan keridhoan Allah
" Barangsiapa yang memberi karena Allah, menolak karena Allah, menyenangi karena Allah, membenci karena Allah, menikah karena Allah, maka sungguh telah sempurna keimannannya." (HR. Abu Daud)
" Katakanlah (Muhammad), " Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam."  (Al-An'am  6:162)

b. Kejujuran
Manusia dituntut berpegang pada kejujuran dengan memperhatikan prinsip kebenaran. Pemimpin hendaknya tidak sombong, Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan melecehkan manusia
Hadits Rasulullah s.a.w:
" Perhatikanlah kejujuran. Dan apabila kamu memandang bahwa kebinasaan berada dalam kejujuran, maka sebenarnya didalamnyalah keselamatan." (HR. Ibnu Abid Dunya)

c. Jiwa kemanusiaan yang tinggi
" Untuk mempertahankan ketinggian martabat manusia itu,bahkan untuk lebih meningkatkan lagi, maka selain iman dan amal saleh, ilmu pengetahuan perlu ada pada manusia. Ilmu menjadi alat dan syarat untuk menunaikan fungsi manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Karena itu, ilmu mendapat pandangan khusus dalam Islam."  8)

d. Sesuainya kata dengan perbuatan
Pemimpin harus dipercaya oleh rakyatnya, menjalankan amanat, apabila berjanji harus ditunaikan. Islam mewajibkan kaum muslimin agar berlaku jujur dan dapat dipercaya, mengerti kewajibannya dengan jelas dan bertanggung-jawab kepada Tuhannya.
Sabda Rasulullah:
" Tidak sempurna iman seseorang yang tidak dapat dipercaya. Dan tidak sempurna agama orang yang tidak menunaikan janji." (HR. Ahmad)
" Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat." (An- Nahl  16:91)

e. Prestasi kerja
Berjuang sungguh-sungguh ... bertawakal kepada Tuhan. Manusia ingin mengharapkan keridhoan Tuhan.
" Hai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan nenemui-Nya."
(Al-Insyiqaq  84:6)

f. Kedisiplinan
Bagian dari efisiensi mengandung faktor waktu, untuk menghasikan kerja yang baik Disiplin dapat diterapkan dengan aturan.
Kewajiban shalat ada waktu-waktu melakukannya.
Firman Allah s.wt.
" Apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (An-Nisa  4:103)

g. Jiwa dedikasi
Hati nurani manusia tidak dapat dibohongi, selalu kearah kebaikan / kebenaran. Kebenaran yang menjadi tujuan hidup manusia ialah kebenaran mutlak, Allah s.w.t. Inilah yang disebut fitrah atas nama manusia.
" Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Islam sebagai engkau adalah hanief (secara kodrat memilih kebenaran) itulah fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menutut fitrahnya." (Ar-Rum  30:30)
" Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."  (Ar-Rum  30:30)


Kesimpulan
Kepemimpinan islami, apabila di-implementasikan secara benar, istiqamah ...diterapkan diseluruh lapisan masyarakat baik dari tingkat atas sampai tingkat bawah. Dapat mewujudkan masyarakat madani yang dicita-ciakan.


Dari: Abdul Djumazab
        Kota Sukabumi


 N.B
7)- 8). Drs. Nasruddin Razak, Dienul Islam, hal. ..., 27

Abdul Djumazab, seorang Responden (bukan penulis), bukan ahlinya.... berusaha untuk maju dengan suka membaca buku-buku.